Berkunjung

Pengujung

Iklan

Sabtu, 12 Februari 2011

Raya Kohandi : Tak mau telat syuting dan kuliah


 
Selasa (18/1) lalu kami menyambangi Studio 108 di bilangan Jakarta Selatan. Sore itu, sesuai janji, kami bertemu dengan Raya Kohandi. Ketika kami tiba, syuting sedang berlangsung.

Tak lama, take di depan teras studio itu selesai. Para kru sibuk membenahi peralatan syuting dan mengangkutnya ke dalam rumah. Kami lantas memasuki rumah dua lantai itu. Di dalam rumah itu para kru dan pemain hi Li r mudik. Beberapa ruangan sudah diset sesuai dengan naskah. Di samping sebuah ruangan ada tangga menuju lantai bawah. Sama seperti di atas, di lantai dasar itu pun terdapat beberapa ruangan yang sudah disekat berdasarkan naskah.

Tapi kami belum juga bertemu dengan Raya. Kami berjalan ke teras belakang. Halaman teras itu cukup luas. Ada kolam renang dan gazebo yang biasa dijadikan tempat istirahat para pemain dan kru. Tapi kami tak melihat Raya.

Ketika kami melanjutkan langkah ke ruangan lain, tiba-tiba muncul seorang perempuan cantik. la agak terburu-buru. Perempuan cantik itu adalah Raya. la baru saja tiba. "Sebentar, ya, aku make-up dulu," katanya sambil tersenyum manis. Lalu ia masuk ke dalam ruangan make-up.

Raya tenang saat wajahnya dipoles sedemikian rupa di depan cermin. Tapi kemudian tangannya bergerak. la mengambil maskara dan mengoles bulu matanya. "Kita ngobrol dulu aja. Take-nya masih lama kok," katanya setelah di-make-up.

Kami pun berbincang di depan ruangan make-up. "Di sini saja, ya, biar kalau dicariin, gampang," sambungnya sambil tertawa kecil. Tapi obrolan kami tak berlangsung lama setelah seorang kru datang. la diminta mengganti kostum karena sebentar lagi ia harus take. "Sebentar, ya, aku ganti kostum dulu," ujar semifinalis GADIS Sampul 2003 ini.

Selesai ganti kostum, kami kembali melanjutkan perbincangan. Lagi-lagi, obrolan kami terhenti saat kru kembali mendatangi kami. Dia memberikan kepada Raya naskah yang cukup tebal. Raya sendiri sempat terperangah melihat tumpukan kertas yang cukup tebal itu.

Setelah menerima naskah, Raya mulai serius menghapal dialog. Intonasinya disesuaikan dengan keterangan yang sudah tertulis di dalam naskah.

Ketika sedang serius menghapal dialog, datang seorang kru. Saatnya Raya harus berakting di depan kamera. Raya lantas bergegas menuju lokasi take yang letaknya di samping rumah.

Tak terasa hari mulai malam. Sementara Raya masih sibuk dengan aktivitasnya. "Cuf,",teriak sutradara. Take selesai. Raya lantas kembali ke dalam rumah. Di dalam ruangan berukuran 4x4m itu Raya ngobrol dengan para pemain lainnya, Mischa Chandrawinata dan Jonas Revano. Suasana terlihat riuh. Obrolan mereka kerap diiringi canda dan gelak tawa. "Waktu break biasanya aku gunakan untuk istirahat sama ngobrol bareng teman-teman," katanya. Saat tengah asyik ngobrol, tiba-tiba salah seorang kru muncul dari balik pintu. "Ayo, kita take lagi, ya," kata kru itu. Raya dan pemain lainnya pun bergegas ke luar.

Malam itu syuting berakhir sekitar pukul 22.30 WIB. Meski terlihat lelah, Raya tetap memperb'hatkan senyumnya. Dengan langkah gontai, ia bergegas menuju mobilnya. Dalam sekejap, sedan mercy berwarna abu-abu itu melesat di kegelapan malam. 

*Sumber :http://www.sinemart.com/new/News.php?select=berita&sub=terbaru&action=view&bID=632 *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Yang Mask d Blog Ini Harap Coment.Ok..Makash